- Back to Home »
- Seputar Ke-Islaman , Umum »
- Misteri Ka'bah yang Menggegerkan NASA
Posted by : Ryan95
Monday, 8 June 2015
Ka’bah, rumah Allah sejuta ummat
muslim merindukan berkunjung dan menjadi tamu - tamu Allah sang maha pencipta.
Kiblatnya (arah) ummat muslim dalam melaksanakan sholat, dari negara manapun
semua ibadah sholat menghadap ke kiblat ini.
Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.
Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Ayat 5/6dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dg “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat 5/95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yg artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.
Neil Amstrong telah membuktikan
bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti
melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama
kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi,
dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa
yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan
bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka
mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut
raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website
tersebut.
Setelah melakukan penelitian
lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal
dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak
berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars,
radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai
bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di
planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Makkah Pusat Bumi
Prof. Hussain Kamel menemukan
suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia
meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik
garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi
ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk
menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan
garis lintang.
Setelah dua tahun dari pekerjaan
yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk
menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta
banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan
pusat bumi.
Ia menyadari kemungkinan
menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar
lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak
bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah,
edisi 237, Agustus 1978).
Gambar-gambar Satelit, yang
muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi
lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu
daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan
secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang
panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan
ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan
untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah
pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah
sain di Barat.
Allah berfirman di dalam
al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:
‘Demikianlah Kami wahyukan
kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada
Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’
(asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk
bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah
pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur
Islam.
Sebagaimana seorang ibu adalah
sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri
lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’
memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Makkah atau Greenwich
Makkah atau Greenwich
Berdasarkan pertimbangan yang
seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh
studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar
diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan
rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai
empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah
untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui
kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan
pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris.
Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk
mengetahui waktu shalat.
Makkah adalah Pusat dari
lapisan-lapisan langit
Ada beberapa ayat dan hadits
nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman,
‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33)
Kata aqthar adalah bentuk jamak
dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi
yang mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa
hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter
bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu
berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
Selain itu ada hadits yang
mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka‘bah berada itu ada di
tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan
pembentuk bumi)
Selengkapnya tentang Ka'bah yang mampu menggegerkan NASA dapat di download disini.
Selengkapnya tentang Ka'bah yang mampu menggegerkan NASA dapat di download disini.